Minggu, 04 Januari 2009
Sabtu, 03 Januari 2009
:. Tes Komparasi Yamaha Vega R Vs Yamaha Vega ZR

Pilih Akselerasi atau Bodi?
2008-12-31 17:28:38Rasanya itu yang bisa diungkapkan ketika mengadu alias komparasi Yamaha Vega ZR dengan generasi terdahulu alias Vega R. Keduanya, menawarkan yang disebut menjadi judul. Akselerasi atau Bodi. Dan, yang terkahir, mungkin soal konsumsi bahan bakar.
Yuk bandingkan!
TARUNG AKSELERASI

Keduanya mengusung spesifikasi volume silinder berbeda. Yamaha Vega R, mengaplikasi engine 110,3 cc. Sedang Yamaha Vega ZR, hadir dengan kapasitas lebih besar. Yaitu, 113,7 cc layaknya Yamaha Mio. Lihat aja bore x stroke-nya! Yaitu, 54 mm X 57,9 mm.
Tapi soal akselerasi, engine Vega R lebih berbicara. Yap! Buktinya, ketika dilakukan tes akselerasi lewat Vericom VC3000. Untuk kecepatan 0–60 km/jam, Vega R mecatat waktu 5,49 detik dengan jarak 61 meter. Sedang Vega ZR, hanya sanggup bukukan waktu 8,01 detik dengan jarak 86,9 meter.
Itu untuk jarak dekat! Tapi kenyataannya, Vega R tetap unggul untuk akselerasi jarak 201 meter. Dengan kecepatan 81,9 km/jam, Vega R mencatat waktu 12,87 detik. Sedangkan Vega ZR, 13,62 detik dengan kecepatan 72,7 km/jam.
Tapi di putaran akselerasi menengah, catatan waktu keduanya sedikit mendekat. Yup! Jarak 0–100 meter, Vega R masuk di 8,21 detik seiring kecepatan 65,7 km/jam. Sedang Vega ZR, 8,26 detik dengan kecepatan 67,8 km/jam.
Kalau dilihat, Vega R tetap lebih responsif ketimbang ZR. Penyebabnya, karena torsi awal yang dihadirkan Vega R lebih menghentak. Jadi, sedikit bukaan gas aja motor sudah berlari cepat.
LEBIH IRIT 1,1 KM

Penasaran dengan konsumsi bensin keduanya? Sabar, cuy! Tetap ada bahasannya kok. Kan, perlu tahu juga seberapa banyak Vega minum ketika diajak berputar melakukan aktivitas. Biar adil, pengetesan dilakukan di kondisi lintasan dan orang yang sama. Begitunya, karakter berkendara dan bobot tubuh pun tak berubah. Artinya, tetap pada perlakukan yang sama.
Mulai dari Vega R dulu ya! Tabung bahan bakar pengganti diisi Premium sebanyak 100 cc. Setelah itu, motor diajak berputar dengan kecepatan tak lebih dari 60 km/jam. Rute yang ditawarkan, ada stop & go juga tanjakan dan turunan. Jadi, bukan cuma trek datar doang.
Kelar berkendara sejauh 3,5 km, bensin di tangki pengganti dan karburator pun habis. Itu artinya, 100 cc Premium sanggup menjalankan Vega R sejauh 3,5 km. Kalau satu liter berarti bisa sejauh 35 km dong.
Lanjut ke Vega ZR. Perlakuan dan metode dibuat serupa dengan Vega R. Tapi, Vega ZR lebih irit ketimbang R. Karena dengan 100 cc Premium, ZR sanggup berlari hingga 4,6 km. Itu artinya selisih 1,1 km. Tapi kalau ditotal, satu liter Premium bisa membawa ZR berjalan hingga 46 km. Atau selisih 11 km dari R.
FITUR DAN DESAIN


Sayang! Ubahan revolusioner di ZR, mengurangi rasa ergonomi bagi pengendara. Terutama melihat panel spidometer dan indikator. Di Vega R, panduan transmisi terlihat jelas dengan adanya indikator transimisi. Mulai dari gigi 1 hingga 4, bisa dipantau jelas.
Sedang di Vega R, tidak tuh! Transmisi hanya diberi tanda Netral dan Top untuk gigi puncak atawa 4. Begitunya, sedikit bingung ketika di lampu merah ataupun dalam keadaan berhenti. Mau start lagi, ini gigi 2 atau tiga ya?
Satu lagi yang sedikit bingung. Ya, ketika mencari tuas choke buat bantu hidupkan mesin dalam kondisi dingin. Jika di Vega R tuas cuk di bawah setang, maka di Vega ZR menyatu dengan karbu.
Bicara bodi, ini yang mantap! Bodi Vega ZR terlihat lebih sporty ketimbang R. Desainnya mengingatkan Yamaha 125Z yang fenomenal kala era mesin 2-tak. Makin mantap lagi, bagian sayap ZR tidak lagi kosong. Tapi dilapisi lagi oleh bodi dalam.
Penulis/Foto : Eka/M. David
Motor Jadi Bodong

2008-12-31 17:54:56
Bagi yang suka mengulur bayar pajak motor, mulai sekarang perlu meninggalkan kebiasaan buruk itu. Bukan cuma khawatir kena tilang biasa tapi bisa jadi dikenakan pasal membawa motor bodong. Meskipun di STNK nama sendiri lho. Apa sebab?
Hal itu disampaikan Kepala Seksi STNK Polda Metro Jaya Kompol Indra Jafar. “Nopol yang telah dicabut kemudian diputihkan. Nomor yang telah diputihkan dapat digunakan untuk kendaraan lain. Sedangkan kendaraan yang nopolnya hangus, berarti jadi kendaraan bodong atau kendaraan ilegal,” tegasnya lebih jauh.
Aturan baru ini merupakan salah satu langkah taktis Dirlantas Polda Metro Jaya yang Baru, Kombes Condro Kirono. Hangusnya nomor polisi tadi diberlakukan buat nomor yang tidak membayar atau memperpanjang STNK selama lima tahun berturut-turut. “Saat ini, ada 9,4 juta unit kendaraan menggunakan nopol berawalan B,” jelasnya.
Namun, jumlah kendaraan yang benar-benar masih digunakan tidak bisa terdata karena banyak kendaraan yang sudah jadi bangkai tapi tetap terdaftar,” ujar Condro Kirono di Mapolda Metro Jaya.
Karena itu pemberlakuan aturan baru ini untuk menentukan jumlah riil kendaraan yang lalu lalang di Jakarta. Selain itu juga, pastinya untuk memastikan pendapatan daerah dari pajak kendaraan bermotor menjadi alasan lainnya. Sebab pemasukan itu jauh di bawah data 9,4 juta kendaraan bermotor di Jakarta.
Data di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, hingga September 2008, jumlah kendaraan bernopol B mencapai 9.455.740 unit dengan perincian 2.015.108 berupa mobil penumpang, 534.823 mobil beban, 308.305 bus, dan 6.597.504 sepeda motor. Sedangkan laju pertumbuhan sepeda motor mencapai 1.500 unit per hari dan mobil 500 unit per hari.
Penulis/Foto : Nurfil/Hend, Endro
Dari Konsep Menuju Tampilan Antarmuka di Era Web 2.0


Lebih dari 10 tahun para pengembang web (web developer) menggunakan bahasa HTML (Hyper Text Mark up Language) sebagai bahasa utama untuk membangun tampilan world wide web (www). Pengembang web wajib mempunyai keahlian yang matang bila ingin menciptakan web. Intinya HTML merupakan bahasa dasar untuk membuat web.
Di samping itu para pengembang web, mempunyai bahasa lain seperti JavaScript. Agar dapat berkomunikasi dengan server dan mengolah data, ada bahasa server-side yang populer seperti PHP, ASP, JSP, CFM, Perl, dan CGI. Dua yang terakhir adalah bahasa yang telah dipakai pada awal mula lahirnya internet.
Seiring berkembangnya internet, kita mulai mengenal homepage dan ramailah orang-orang membuat homepage pribadi. Mereka membuatnya di geocities.com (kini dikelola oleh Yahoo). Kini generasi ke-2 telah muncul, mereka lebih menyukai membuat blog. Blog yang merupakan istilah dari weblog, bagaikan catatan harian seseorang. Membuat blog pun tak serumit membuat homepage pada zaman dulu yang wajib bisa bahasa HTML dan aplikasi desain grafis. Blog pun lebih banyak dikunjungi untuk dikomentari sebagai bahan diskusi.
Menurut Tim O’Reilly, web 2.0 merupakan revolusi bisnis dalam industri komputer akibat dari berkembangnya internet sebagai platform, and an attempt to understand the rules for success on that new platform. Chief among those rules is this: membangun aplikasi yang harness network efek untuk mendapatkan yang terbaik dan lebih banyak orang yang menggunakan.
Mungkin kita tidak menyadari bahwa website yang kita kunjungi ternyata mempunyai konsep Web 2.0. Selain web sebagai platform. Karakteristik Web 2.0 lainnya adalah adanya komunitas jaringan. Di dalam komunitas jaringan, kita bisa berpartisipasi. Dan yang paling mencolok adalah penggunaan antar muka yang user friendly, persis dengan desktop komputer kita saat ini.
Jika Anda adalah pengguna blogger, friendster, flickr, del.icio.us, google map, google office, dan kawan-kawannya, sepertinya web mulai unjuk gigi sebagai platform baru. Setelah era stand alone computer, kemudian client-server, dan kini web sebagai platform baru aplikasi masa depan. Namun dibalik kemudahan menggunakan aplikasi web tersebut, masih banyak pengembang web kita masih gagap teknologi.
Penulis sendiri pernah mengalami, betapa susahnya menciptakan aplikasi yang sudah jalan di platform client-server menggunakan DOS, kemudian akan migrasi ke platform web. Kekurangan yang timbul untuk platform web adalah masalah kemudahan pemakaian dan kebiasaan pemakai. Bila pengembang aplikasi berbasis desktop, dengan mudah bisa menggunakan berbagai macam komponen, pengembang aplikasi berbasis web dituntut memahami berbagai macam bahasa. Mulai dari HTML, JavaScript, CSS, XML, Client-Server Side seperti ASP atau PHP. Bisa dibayangkan betapa mumetnya orang-orang seperti ini.
Untuk itulah, Yahoo sebagai portal yang telah dikenal mulai membuka beberapa kode program yang bisa berbagi bagi para pengembang web mancanegara. Yahoo! User Interface Library (YUI) merupakan seperangkat utilities yang ditulis dalam JavaScript. Digunakan untuk pengembangan web yang lebih interaktif. Pengembang web bisa menggunakan utility ini secara gratis dan selain itu bisa berdiskusi dan mengembangkan script yang lebih baik lagi.
Yahoo menyediakan blog khusus untuk YUI ini sehingga para pengembang web bisa saling berkomentar tentang aplikasi web yang telah mereka buat. Silakan temukan manfaat YUI di http://developer.yahoo.com/yui dan apa yang terjadi dengan mata Anda (YUI dieja menjadi WHY YOU EYE).
aha[at]kompas.com
Bikin Blog di Microsoft Word

Kamis, 26 Juni 2008 | 08:54 WIB
Microsoft Word bisa dipakai sebagai aplikasi untuk menulis di salah satu layanan blog gratis Blogger. Hanya saja, sebuah peranti lunak tambahan dibutuhkan. Peranti itu bernama Blogger for Word.
Salah satu penyedia layanan untuk membuat blog secara gratis adalah Blogger. Situs web yang telah diambil alih oleh Google ini dapat diakses di alamat www.blogger.com. Di situ, Anda tinggal mendaftar. Seselainya pendaftaran, Anda bisa langsung membuat blog, bikin tulisan, dan “menerbitkannya”.
Untuk pendaftaran, Anda memang harus online. Tapi, untuk menulis, Anda tidak perlu online supaya bisa menghemat biaya berinternet. Cara yang paling sederhana adalah dengan menulis blog dulu di penyunting teks, seperti Notepad atau Microsoft Word, secara offline. Kalau sudah, baru online, buka situs web layanan blog, login, lalu copy-paste hasil tulisan yang ada di penyunting teks.
Kita sebut cara yang barusan disebut adalah cara manual. Cara yang akan dijelaskan berikutnya kita sebut dengan cara otomatis. Tulisan tetap dibuat secara offline. Online-nya baru nanti kemudian setelah tulisan selesai dibuat.
Cara otomatis ini menggunakan Microsoft Word. Tapi, bukan sembarang Microsoft Word, melainkan Microsoft Word yang sudah dilengkapi dengan suatu add-on bernama Blogger For Word. Aplikasi tambahan gratisan itu bisa didapat dari http://buzz.blogger.com/bloggerforword.html. Ukuran paket instalasinya kecil, cuma 2MB.
Cara pemakaiannya bisa diringkas seperti ini. Setelah Blogger For Word diinstal, toolbar Blogger akan muncul pada Microsot Word. Kemudian, tuliskan isi blog seperti biasa, tapi jangan online dulu, offline saja. Kalau tulisan sudah selesai, nyalakan koneksi intenet, lalu publis deh. Nah, cara detailnya seperti berikut ini. Oh ya, PCplus pakai Word 2007 untuk artikel ini. Di versi lama mungkin berbeda, tapi sedikit saja.
1. Klik [Add-Ins] pada menu di sebelah atas. Opsi [Add-Ins] sebaris dengan [Home], [Insert], [Page Layout], dan lain-lain.
2. Klik [Blogger Settings], kemudian pada kotak yang muncul, masukkan username dan password untuk masuk ke Blogger. Klik [OK].
3. Ketikkan isi blog di dalam Word. Kalau sudah selesai, online-lah. Kemudian, klik [Publish].
4. Masukkan judul blog dan pilih blog yang akan berisi tulisan itu. Klik [Send].
5. Selesai.
(Annis Kurniawan)
annis.kurniawan@gmail.com
Deteksi Virus PC dari Flash Disk
Ada tidaknya virus pada PC bisa dideteksi dengan aplikasi virus portabel yang ada di flash disk (UFD). Berguna untuk mengamankan UFD dari virus dan membasmi virus.
Komputer bisa terinfeksi virus lewat USB flash disk (UFD). Tapi, dari mana virus di UFD itu berasal. Dari komputer yang sudah terinfeksi, tentunya. Contohnya komputer-komputer di warnet-warnet. Jadi, cegah juga masuknya virus ke dalam UFD. Caranya adalah dengan memindai komputer yang hendak dicoloki UFD.
Kita bisa menjalankan antivirus yang portable—antivirus yang disimpan di UFD, tak perlu diinstal di komputer untuk bisa berjalan. Dengan antivirus itu, komputer akan dipindai. Hmm... memang, tidak butuh waktu yang sedikit, apalgi kalau komputer memiliki file yang sangat banyak. Tetapi, memang seperti itulah kenyataan dalam dunia TI—kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan.
Yang kita butuhkan adalah antivirus portable, seperti AntivirX, ClamWin yang bisa diunduh dari www.clamwin.com. Kita juga perlu membuat sebuah file yang jalan otomatis ketika UFD dicolok. File itu akan menjalankan antivirus yang ada di UFD. Ini mirip dengan file jalan otomatis yang sering terdapat pada CD instalasi program.
Buka Notepad dan ketikkan baris-baris perintah berikut ini.
[autorun]
Open=antivirus.exe
Action=Open Anti Virus Portable!
Icon=icon.ico
Label=Your_Name
Kalau sudah, simpan dengan nama autorun.inf. Agar tidak jadi file TXT, ubah Save as Type menjadi [All Files].
Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai perintah-perintah dalam file autorun.inf tadi.
Perintah “Open” adalah perintah untuk membuka antivirus tersebut. Perintah Open diikuti dengan file yang menjalankan antivirus. Jadi, ganti “antivirus.exe” di perintah itu dengan nama file antivirus yang digunakan. Misalnya, nama file antivirusnya “antivirx.exe” maka perintah tersebut menjadi “Open=clamwin.exe”. Nah, kalau file itu berada di dalam folder lain—misalnya folder AntivirX 1.0, perintah itu berubah menjadi “Open=AntivirX 1.0-clamwin.exe”.
Perintah “Action”berguna untuk menampilkan kalimat pada kotak dialog ketika antivirus akan dijalankan. Kalimat yang mengikuti perintah ini boleh diganti dengan kata-kata lain.
Perintah “Icon” berfungsi untuk mengganti ikon standar UFD yang tampil pada Windows Explorer. Enggak ada fungsi khusus yang berkaitan dengan antivirus, ikon itu cuma mempercantik saja. Tentu saja file ikon harus ada juga di UFD. Nama file yang pada contoh “icon.ico” diganti sesuai dengan nama file ikon yang digunakan.
Terakhir, perintah “Label” berfungsi ntuk memberikan nama dari pada UFD. Sama seperti perintah “Icon”, perintah ini juga enggak ada hubungannya dengan usaha pencegahan masuknya virus.
Atribut file autorun.inf itu baiknya dibuat menjadi “Read-Only”--cuma bisa dibaca, tidak bisa diubah-ubah. Kalau tidak bisa diubah, berarti virus tidak akan bisa memodifikasi file tersebut. Caranya begini, klik kanan file itu, lalu klik [Properties]. Pada bagian Attributes, beri tanda centang pada [Read-Only].
Berikut ini adalah penggunaan UFD untuk mendeteksi virus yang ada pada komputer.
1. Masukkan UFD namun jangan membuka flash disk pada komputer. UFD belum dibuka, virus dalam komputer tidak akan masuk ke dalam flash disk atau sebaliknya.
2. Jalankan fungsi jalan otomatis dengan mengklik tombol [OK] pada kotak dialog yang muncul. Antivirus portabel yang ada pada UFD akan berjalan.
3. Scan virus pada komputer, khususnya pada C:-Windows-System32.
4. Kalau ada antivirus melaporkan adanya virus, jangan ragu, komputer itu memang bervirus.
5. Selanjutnya silakan bersihkan komputer itu. Kalau tidak, yah cabut saja buru-buru UFD yang dicolok.
Caption:
1. File autorun.inf yang akan menjalankan antivirus secara otomatis berisi baris-baris perintah seperti tampak pada gambar.
2. Ketika dijalankan, muncul sebuah pilihan dengan teks seperti yang dimasukkan pada baris perintah “Action”. Pilih itu dan klik [OK].
Komputer bisa terinfeksi virus lewat USB flash disk (UFD). Tapi, dari mana virus di UFD itu berasal. Dari komputer yang sudah terinfeksi, tentunya. Contohnya komputer-komputer di warnet-warnet. Jadi, cegah juga masuknya virus ke dalam UFD. Caranya adalah dengan memindai komputer yang hendak dicoloki UFD.
Kita bisa menjalankan antivirus yang portable—antivirus yang disimpan di UFD, tak perlu diinstal di komputer untuk bisa berjalan. Dengan antivirus itu, komputer akan dipindai. Hmm... memang, tidak butuh waktu yang sedikit, apalgi kalau komputer memiliki file yang sangat banyak. Tetapi, memang seperti itulah kenyataan dalam dunia TI—kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan.
Yang kita butuhkan adalah antivirus portable, seperti AntivirX, ClamWin yang bisa diunduh dari www.clamwin.com. Kita juga perlu membuat sebuah file yang jalan otomatis ketika UFD dicolok. File itu akan menjalankan antivirus yang ada di UFD. Ini mirip dengan file jalan otomatis yang sering terdapat pada CD instalasi program.
Buka Notepad dan ketikkan baris-baris perintah berikut ini.
[autorun]
Open=antivirus.exe
Action=Open Anti Virus Portable!
Icon=icon.ico
Label=Your_Name
Kalau sudah, simpan dengan nama autorun.inf. Agar tidak jadi file TXT, ubah Save as Type menjadi [All Files].
Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai perintah-perintah dalam file autorun.inf tadi.
Perintah “Open” adalah perintah untuk membuka antivirus tersebut. Perintah Open diikuti dengan file yang menjalankan antivirus. Jadi, ganti “antivirus.exe” di perintah itu dengan nama file antivirus yang digunakan. Misalnya, nama file antivirusnya “antivirx.exe” maka perintah tersebut menjadi “Open=clamwin.exe”. Nah, kalau file itu berada di dalam folder lain—misalnya folder AntivirX 1.0, perintah itu berubah menjadi “Open=AntivirX 1.0-clamwin.exe”.
Perintah “Action”berguna untuk menampilkan kalimat pada kotak dialog ketika antivirus akan dijalankan. Kalimat yang mengikuti perintah ini boleh diganti dengan kata-kata lain.
Perintah “Icon” berfungsi untuk mengganti ikon standar UFD yang tampil pada Windows Explorer. Enggak ada fungsi khusus yang berkaitan dengan antivirus, ikon itu cuma mempercantik saja. Tentu saja file ikon harus ada juga di UFD. Nama file yang pada contoh “icon.ico” diganti sesuai dengan nama file ikon yang digunakan.
Terakhir, perintah “Label” berfungsi ntuk memberikan nama dari pada UFD. Sama seperti perintah “Icon”, perintah ini juga enggak ada hubungannya dengan usaha pencegahan masuknya virus.
Atribut file autorun.inf itu baiknya dibuat menjadi “Read-Only”--cuma bisa dibaca, tidak bisa diubah-ubah. Kalau tidak bisa diubah, berarti virus tidak akan bisa memodifikasi file tersebut. Caranya begini, klik kanan file itu, lalu klik [Properties]. Pada bagian Attributes, beri tanda centang pada [Read-Only].
Berikut ini adalah penggunaan UFD untuk mendeteksi virus yang ada pada komputer.
1. Masukkan UFD namun jangan membuka flash disk pada komputer. UFD belum dibuka, virus dalam komputer tidak akan masuk ke dalam flash disk atau sebaliknya.
2. Jalankan fungsi jalan otomatis dengan mengklik tombol [OK] pada kotak dialog yang muncul. Antivirus portabel yang ada pada UFD akan berjalan.
3. Scan virus pada komputer, khususnya pada C:-Windows-System32.
4. Kalau ada antivirus melaporkan adanya virus, jangan ragu, komputer itu memang bervirus.
5. Selanjutnya silakan bersihkan komputer itu. Kalau tidak, yah cabut saja buru-buru UFD yang dicolok.
Caption:
1. File autorun.inf yang akan menjalankan antivirus secara otomatis berisi baris-baris perintah seperti tampak pada gambar.
2. Ketika dijalankan, muncul sebuah pilihan dengan teks seperti yang dimasukkan pada baris perintah “Action”. Pilih itu dan klik [OK].
Langganan:
Postingan (Atom)